Aku Memilih

Tidak semua anak memiliki sikap percaya diri. Waktu kecil, saya selalu gugup dan cemas setiap kali ada tugas yang mengharuskan saya tampil di depan kelas. Sayang, jarang ada buku anak yang menggambarkan bagaimana tokoh mereka mengatasi sikap rendah diri tersebut. Anak yang rendah diri biasanya hanya dilabeli pemalu dan tidak mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri.

Buku unik yang diterbitkan dalam seri “Aku Memilih” ini menjadi terobosan. Meski jalan ceritanya singkat dan terkesan sederhana, pesan yang dikandung amatlah penting. Format 2 alur cerita yang berbeda saat anak memilih 2 sikap yang berbeda menjadi strategi yang baik untuk tidak menggurui anak, karena ia diberi pilihan sendiri dengan melihat konsekuensi dari setiap pilihan.

aku-memilih_1

Dalam “Aku Memilih: Percaya Diri atau Rendah Diri?”, tokoh utama cerita adalah seorang anak lelaki yang digambarkan berada di sekolah, tempat anak paling sering menemui situasi yang membuatnya merasa rendah diri maupun percaya diri. Perasaan yang digambarkan saat anak merasa rendah diri maupun saat mencoba untuk percaya diri pun cukup tepat. Saat memilih untuk rendah diri, maka anak kehilangan kesempatan untuk bertanya maupun tampil berpidato. Sebaliknya, memilih sikap percaya diri memberikan lebih banyak manfaat. Meski tetap deg-degan, perlahan rasa percaya diri anak terbangun saat ia memilih untuk lebih berani.

aku-memilih_2

Sementara itu, dalam “Aku memilih: Rendah Hati atau Sombong?”, tokoh anak di dalam cerita dihadapkan pada sejumlah situasi yang memberi ruang baginya untuk memilih sikap rendah hati atau sebaliknya, bertinggi hati. Misalnya, ketika anak dipuji oleh teman-temannya karena menjadi juara kelas. Atau, saat teman mengalami kesulitan dengan pelajaran sementara si anak bisa memahami dengan mudah.

aku-memilih_4

Buku ini menggambarkan konsep rendah hati dan tinggi hati dengan baik, sesuai konteks kehidupan anak. Sikap rendah hati ditunjukkan dengan mengucap terima kasih saat mendapat pujian dan membantu teman yang kesulitan belajar. Sebaliknya, sikap tinggi hati ditampilkan lewat kesombongan terhadap prestasi yang diraih, yang membuat anak malah dijauhi teman-temannya.

aku-memilih_3

Buku-buku dalam seri “Aku Memilih” ini pasti seru jika dibaca bersama-sama anak karena mereka mendapat kesempatan untuk mendiskusikan pilihan sikap dalam hidup dan konsekuensi berbeda yang akan diterima. Jadi, ketimbang sekadar memerintahkan anak untuk meneladani sikap yang baik, ajaklah ia membaca buku ini. Apa yang dialami tokoh cerita saat memilih dua sikap yang berbeda akan lebih meninggalkan kesan mendalam dan membangun kecerdasan emosinya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.