Aku Selalu Mengasihimu

Tidak mudah membahas kematian dengan seorang anak. Topik ini begitu abstrak, bahkan beberapa orang dewasa lebih memilih untuk tidak memikirkannya atau menghindarinya. Padahal, seharusnya kematian bisa dibahas dengan luwes, sama seperti membahas tentang cita-cita atau masa depan.

Nah, melalui seri “Aku Selalu Mengasihimu” ini, Silvia Wiguno berusaha membahas tentang kematian pada anak-anak dari sudut pandang Kristiani. Silvia sendiri pernah mengalami saat-saat memilukan ketika Nathan, anak bungsunya yang baru berusia tiga bulan, harus dipanggil Tuhan. Anak sulungnya, Samuel, mengalami kehilangan yang sama.

Samuel yang masih kanak-kanak tentu bingung ketika suatu hari orangtuanya mengatakan bahwa Nathan, adik bayinya, tidak akan kembali lagi ke rumah. Akan banyak pertanyaan yang muncul di benak Sam. Ia juga akan mengalami berbagai emosi – seperti kesedihan, kehilangan, dan kerinduan – yang mungkin terasa asing bagi seorang anak.

Seri-Aku-Mengasihimu-1

Dalam serial buku dwibahasa (Inggris-Indonesia) ini, pertanyaan-pertanyaan Sam dijawab satu per satu oleh orangtuanya. Begitu pula dengan emosi yang dirasakan Sam berkenaan dengan kehilangan Nathan.

Pada buku pertama, “Aku Selalu Mengasihimu”, Sam diperkenalkan dengan kata meninggal. Sam juga diajarkan menghadapi rasa sedihnya. Ibunya mengatakan bahwa tidak apa-apa bagi Sam untuk menangis bila ia merasa sedih. Ibu juga mengatakan bahwa rasa sedih itu mungkin bisa terasa agak lama, dan hal itu adalah normal.

Terakhir, Sam diberi pengertian tentang konsep kehidupan dan kematian. Kenapa manusia harus mati? Karena manusia telah melanggar perintah Tuhan. Tapi, Tuhan adalah baik dan murah hati. Maka di akhir buku, kita akan tetap melihat Sam berdoa dan bersyukur atas kehadiran Nathan dalam hidupnya.

Seri-Aku-Mengasihimu-2

Di buku berikutnya, “Saat Aku Merindukanmu”, Sam belajar untuk mengenali rasa rindu kepada adiknya. Ia juga belajar untuk mengenal konsep surga yang indah.

Dan di buku terakhir, “Sampai Berjumpa Lagi”, Sam  belajar tentang cara mengisi kehidupan. Lamanya orang hidup hanya Tuhan yang tahu. Karena itu, selama kita hidup, sebaiknya kita terus melakukan hal-hal yang berkenan di hati Tuhan, supaya ketika meninggal kita bisa ke surga dan bertemu kembali dengan orang-orang terkasih di sana.

Seri-Aku-Mengasihimu-3

Secara keseluruhan, ketiga buku dalam seri “Aku Selalu Mengasihimu” ini sangat baik untuk membantu orangtua mengenalkan konsep kematian pada anak. Cerita dikemas dengan apik sehingga mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan umum tentang kematian yang biasa muncul di benak anak-anak. Nuansa cerita juga terasa manis, sehingga anak tidak perlu merasa takut terhadap konsep kematian.

Meskipun seorang anak belum pernah bersinggungan langsung dengan kematian dalam hidupnya, tidak ada salahnya bila orangtua ingin membaca buku ini bersama anak mereka. Apalagi, di bagian akhir, ada catatan dari sang penulis yang diperuntukkan bagi para orangtua.

Agustina Sugianto

Leave a Reply

Your email address will not be published.