Alat Musik Paling Hebat

Buku yang meraih juara kedua Samsung Kids Time Author’s Award 2015 ini mengusung tokoh cerita yang tak biasa: instrumen tradisional Nusantara.

Dibuka dengan ilustrasi yang disajikan ala panel komik, buku ini mengawali kisahnya dalam hening. Itulah yang terasa (dan “terbaca”) saat melihat suasana sebuah ruangan yang dipenuhi alat musik tradisional, tampak dibereskan oleh dua orang pria. Kemudian, pintu ruangan ditutup.

Rasa penasaran pun membuat kita buru-buru membalik halaman… dan ternyata oh ternyata, sepeninggal para manusia, alat-alat musik itu mulai berbicara. Kecapi, sasando, angklung, gamelan, dan berbagai instrumen lain saling bersahutan.

Mereka berusaha memahami, di mana mereka berada dan mengapa mereka ada di sana. Kesadaran datang menyentak: mereka telah disimpan, tak lagi dimainkan.

Satu per satu, alat musik itu pun mulai bernostalgia, ibarat artis legendaris yang telah lewat masa jayanya. Mereka mengenang masa ketika mereka dimainkan di panggung, tampil di hadapan tamu-tamu mancanegara. Tak lama, mereka pun berdebat, siapa yang paling hebat.

Kemudian, terdengar pintu ruangan dibuka. Muncul dua bocah, disusul teman-temannya. Mereka mulai memainkan alat-alat musik itu. Awalnya kacau, karena mereka tak tahu cara memainkan yang benar. Ruangan pun gaduh!

Lalu, anak-anak itu pergi. Meski ditinggal dalam kondisi berantakan, alat-alat musik tradisional tersebut senang sekali bisa dimainkan lagi.

Apalagi, esoknya pria yang membereskan mereka membuka ruangan itu untuk anak-anak. Seluruh instrumen merasa “hidup” kembali!

Mengapa buku ini keren? Pertama-tama, ilustrasinya juara. Siapa bilang ilustrasi untuk anak harus melulu penuh warna menyala? Variasi gaya dan ragam palet warna justru akan memperkaya apresiasi seni mereka.

Kedua, premis cerita yang tampak simpel namun menyimpan siratan makna. Tanpa jatuh pada kesedihan karena tradisi budaya yang terabaikan seiring perkembangan zaman, cerita ini justru dengan ceria menunjukkan, di tangan anak-anaklah budaya bangsa punya harapan.

Mainkanlah mereka, Nak… kenali, dekati, dan sayangi warisan tradisi negeri!

Herdiana Hakim

Leave a Reply

Your email address will not be published.