Ring of Fire

Inilah kumpulan cerita unik bagi anak Indonesia, yang tinggal di negara penuh bencana. Dengan ilustrasi kaya warna dan format besar, kisah-kisah dalam “Ring of Fire” ingin menekankan bahwa alam tidaklah jahat, apalagi mencelakakan.

Empat dari lima cerita di buku ini menampilkan personifikasi karakter alam seperti gunung berapi, awan panas, dan tsunami sebagai sosok yang tak ingin melukai manusia. Tengok cerita pertama.

Rokatenda, gunung berapi di Nusa Tenggara Timur, tak menyadari bahwa aktivitasnya “menari” telah menimbulkan gempa yang menghancurkan desa di lerengnya. Ini lantas menjadi pembuka apik untuk mengenalkan keberadaan cincin api.

Tak ingin merusak tempat tinggal manusia, Rokatenda mencari tahu kenapa ia menari. Dari situ, terkuak bahwa gunung-gunung berapi di Indonesia saling berkaitan. Saat satu “menari”, yang lain ikut “bergoyang”, dari Gunung Agung, Gunung Kelud, Gunung Krakatau, dan Gunung Tambora. Bahkan, ujung rantai gunung berapi ini sampai ke Pegunungan Andes!

Begitu pula Sinabung, yang digambarkan sebagai bapak tua yang kerap batuk-batuk dan bersin. Sesungguhnya, ia tak suka batuknya melukai manusia, tapi muntahannya ternyata juga berguna bagi kesuburan tanah, yang pada akhirnya menguntungkan manusia pula.

Sementara itu, tsunami yang mewujud sebagai Monster Air yang ramah (seperti terlihat dari ilustrasinya) justru menolong bocah bernama Bastian bertemu kembali dengan ibunya.

Gelombang air mematikan tersebut justru ditunggangi oleh Bastian, bak naga ditunggangi pahlawan cilik, dalam upaya menemukan ibunya.

Di cerita lain, sosok Wedhus Gembel nan mungil digambarkan ingin membantu seorang anak yang terpisah dari orangtuanya yang mengungsikan diri dari lereng Merapi kala ia mulai “batuk”.

Tahu bahwa dirinya awan panas, Wedhus Gembel berusaha tidak melukai si anak dalam upayanya menarik perhatian tim penyelamat. Manisnya!

Satu cerita yang tak menjadikan objek alam sebagai karakter utama adalah “Kapten Oscar”, di mana seekor anjing polisi (yang juga dipersonifikasi) dengan penuh semangat mengajarkan anak-anak sekolah cara berlindung yang benar saat terjadi gempa.

Tentu, meski dilengkapi info seputar fenomena alam yang dijadikan tema cerita, perlu diingat bahwa “Ring of Fire” adalah buku cerita, bukan buku non-fiksi yang menyajikan fakta ilmiah tentang bencana alam.

Di sini, cerita menjadi medium yang mendekatkan persoalan bencana alam yang mungkin terasa “jauh” bagi anak. Dengan unsur humor dan fantasi, letusan gunung berapi dan tsunami ditampilkan sebagai karakter alam yang tak dapat dicegah, tapi dapat kita hadapi.

Dan yang terpenting, anak mendapat harapan bahwa semua akan baik-baik saja.

Herdiana Hakim

 

 

 

 

Leave a Reply to Agnes Bemoe Cancel reply

Your email address will not be published.