Janet’s House of Love
Memperhatikan isi berita akhir-akhir ini, tampaknya makin marak saja kasus kekerasan terhadap anak. Sepertinya, nilai-nilai kekeluargaan yang baik makin tergerus di masyarakat.
Nah, buku-buku dari seri “Janet’s House of Love” mengajak kita mengingat kembali gambaran keluarga yang semestinya. Cerita yang ditulis dalam dua bahasa (Inggris-Indonesia) ini membahas peran masing-masing orang dalam sebuah keluarga, mulai dari Ayah dan Ibu, Kakak Laki-laki dan Perempuan, Kakek dan Nenek, serta Paman dan Bibi.
Tokoh utama adalah Janet, sang bungsu dalam keluarga. Dalam buku yang membahas tentang “Ayah dan Ibu”, diceritakan bagaimana Janet mendapatkan limpahan kasih dari kedua orangtuanya. Sang Ibu sering mencium Janet, sementara Ayah suka mengajak Janet bergurau.
Sementara itu, dalam buku yang membahas tentang “Kakak Laki-laki dan Perempuan”, Janet menceritakan kesehariannya bersama kedua kakak yang kerap silang pendapat. Si Kakak Perempuan misalnya, menganggap Janet paling pantas diajak bermain rumah-rumahan. Sebaliknya, si Kakak Laki-laki suka mengajak Janet bermain bajak laut dan ksatria.
Meski kedua kakak Janet amat bertolak belakang, ternyata mereka punya satu kesamaan. Mereka berdua sama-sama menyayangi Janet.
Sekilas, seri “Janet’s House of Love” ini mungkin terkesan klise. Pembaca seperti disodorkan gambaran keluarga yang terlalu harmonis – keluarga yang mungkin hanya ada di buku-buku cerita. Ayah dan Ibu selalu akur, sedangkan Kakak-kakak senantiasa mengasihi adik mereka.
Tetapi, bagaimanapun juga, buku ini menjadi masukan yang baik untuk dibaca. Melalui cerita Janet, anak belajar tentang bagaimana seharusnya ia diperlakukan, yaitu dengan penuh kasih sayang oleh seluruh anggota keluarga.
Jadi, tak ada salahnya para orangtua memanfaatkan seri “Janet’s House of Love” ini untuk anak mereka. Apalagi, di bagian akhir buku, orangtua bisa memainkan lembar aktivitas bersama sang buah hati – entah itu mewarnai, mencari perbedaan, atau mengenal kosakata baru.
Agustina Sugianto
Leave a Reply