Jejak Kaki Misterius

Pada dasarnya, anak-anak suka cerita misteri, apalagi yang terasa “dekat” dengan realita mereka. Cerita misteri, yang biasanya juga melibatkan unsur petualangan, membawa imajinasi anak keluar dari zona nyaman. Bila cerita tersebut dikemas dengan pas, maka bukan hanya unsur “bulu kudu merinding” yang didapat, melainkan juga sudut pandang baru.

Kedua hal itulah yang ditawarkan bacaan unik berjudul “Jejak Kaki Misterius” ini. Seperti bisa diprediksi dari judulnya, total 15 cerita pendek di dalam buku ini mengandung unsur misteri. Bahkan, beberapa cerita sedikit menyerempet hal-hal yang bersifat mistis, seperti penampakan hantu dan keberadaan pohon keramat.

Eits, bukan lantas berarti buku cerita ini mengajak anak mendalami dunia mistis! Sebaliknya, melalui cerita-cerita yang ada, anak diminta untuk menggunakan nalar mereka saat melihat sesuatu yang tampak mistis. Ini baik untuk mengajak anak agar tak gampang melabeli suatu kejadian atau fenomena sebagai “gaib.”

JejakKM-2

Cerita berjudul “Pohon Ara Keramat” misalnya. Ketika sebatang pohon ara diketahui kerap mengeluarkan wewangian tak wajar kala malam, orang-orang jadi percaya pohon tersebut ada penunggunya. Namun, ketika hal ini diselidiki lebih lanjut oleh Raffi – seorang bocah yang pemberani – ternyata pohon itu sama sekali tidak angker. Selama ini, rupanya ada pencuri buah ara yang sengaja menebar wewangian supaya orang-orang enggan mendekati pohon itu. (Spoiler yang sebaiknya jangan dibocorkan kepada anak Anda sampai ia menamatkan cerita.)

Selain mengajarkan berpikir logis, cerita-cerita di dalam buku ini juga ingin turut membangun akhlak yang baik melalui pesan-pesan tersirat. Contohnya bisa dilihat dalam cerita “Misteri Pecahan Kaca”. Dituturkan bahwa prakarya milik sebuah kelas kerap kali ditemukan pecah berantakan di pagi hari, padahal prakarya yang terbuat dari kaca tersebut akan dipakai sebagai bahan perlombaan seni. Awalnya, para siswa di kelas itu mencurigai saingan mereka di kelas 5A sebagai pihak yang sengaja merusak. Tapi setelah diselidiki, ternyata tak ada yang berniat merusak prakarya mereka; benda tersebut sering rusak karena posisinya yang terlalu dekat dengan pintu.

JejakKM-1

Secara keseluruhan, cerita-cerita yang dimuat dalam “Jejak Kaki Misterius” ini menarik dibaca. Nuansa petualangan cukup terasa saat tokoh-tokoh anak dalam cerita berusaha menguak misteri demi misteri yang mengundang tanda tanya. Beberapa cerita juga lucu dan menghibur, seperti dalam kisah “Peta Ingatan Ule”. Kita diajak melihat keseharian Ule yang begitu pelupa sampai ia sempat mengira bahwa ia telah menghilangkan sebuah kunci. (Padahal kunci itu ternyata masih menggantung di pintu.)

Untuk usia pembaca, buku ini cocok untuk anak usia SD awal yang sudah cukup lancar membaca. Dan karena ceritanya pendek-pendek, buku ini bisa dipakai sebagai jembatan menuju novel anak dengan jalan cerita lebih panjang.

Leave a Reply

Your email address will not be published.