Petualangan Gren and Friends

Buku anak sering kali mencerminkan apa yang tengah berkecamuk di masyarakat. Ketika negara-negara Barat dihadapkan pada situasi yang lesu pasca Perang Dunia II, cerita anak yang lahir di masa itu (1950-1970) bertabur elemen fantasi. Tengok saja seri Narnia dari C.S. Lewis, “The Lord of the Rings” karya J.R.R. Tolkien, dan cerita-cerita Roald Dahl yang magis, seperti “Matilda” dan “Charlie and the Chocolate Factory”.

Nah, karena maraknya kejahatan korupsi adalah salah satu tantangan  masyarakat Indonesia saat ini, terbitlah seri ‘Berani Jujur Hebat!’ yang digagas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI). Seri ini diharapkan menjadi bacaan anak yang mensosialisasikan nilai-nilai antikorupsi.

buku-kpk_3

Sudah beberapa buku yang terbit di bawah seri tersebut. Dua yang saya angkat di sini dibuat oleh dua kreator produktif dalam bacaan anak kita: Arleen Amidjaja dan Stella Ernes. Mereka berusaha menghadirkan  nilai-nilai antikorupsi dalam serangkaian cerita ‘Petualangan Gren and Friends’.

Gren adalah seekor kambing yang merepresentasikan anak-anak. Ia pergi ke sekolah, dan memiliki teman seperti Bin si kelinci dan Lui si domba. Karakter antagonis diwakili oleh sosok Gotag, juga seekor kambing namun dengan kulit lebih gelap dan perawakan besar.

buku-kpk_55

Dalam buku berjudul “Segunung Rumput”, Gotag membujuk Gren untuk memberikan rumput yang telah ia kumpulkan bersama Bin dan Lui untuk disumbangkan ke panti asuhan. Agar Gren luluh, Gotag memberi iming-iming pinjaman yoyo, yang sangat disukai Gren. Dari hanya sedikit rumput, lama-lama Gren membiarkan Gotag mengambil lebih banyak. Puncaknya, Gren dibujuk untuk memiliki yoyo tersebut asalkan ia membiarkan Gotag memakan semua rumput. Di sini, godaan tamak mengintai.

buku-kpk_4

Dalam “Toilet Sedang Diperbaiki”, Gotag memeras teman-teman sekolahnya yang ingin memakai toilet pria dengan berdiri di depan pintu toilet. Ia hanya membiarkan teman-temannya masuk ke toilet jika ia mendapat imbalan, seperti kue dan jus.

buku-kpk_2

Situasi berubah saat teman-teman Gren datang dan menyadarkannya bahwa rumput yang mereka kumpulkan tak akan cukup untuk anak-anak di panti asuhan, dan toilet tempat Gotag berjaga harus diperbaiki. Di sinilah ditekankan bahwa sikap serakah (yang menjadi cikal bakal tindak korupsi) tak akan membawa kebaikan.

Di akhir buku, ada sejumlah pertanyaan untuk membuat anak merenung lebih jauh tentang moral cerita. Ada pula ajakan untuk bermain sandiwara dari cerita yang dibaca dengan berperan sebagai para tokoh. Inisiatif yang baik untuk tidak sekadar menyuruh anak menerima cerita secara pasif.

buku-kpk_5

Tentu, memberantas korupsi tak bisa dilakukan hanya lewat buku. Namun, cerita adalah pintu masuk yang baik (dan menyenangkan) untuk mengajak anak-anak menjauhi sikap-sikap negatif. Lebih baik lagi jika mereka diberi kesempatan mengutarakan opini mengenai tokoh dan jalan cerita, karena ini akan memberi ruang untuk diskusi santai tentang pilihan-pilihan moral yang pasti akan ditemui anak dalam hidup.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.